Minggu, 09 April 2017

Belum ke Pustaka Unsyiah, Belum Gaul

Apa yang ada di pikiran kalian jika kalian membaca atau mendengar kata ‘pustaka’ ? Buku bertingkat-tingkat,  begitu formal, kacamata tebal, atau culun? eiits tunggu dulu. Atau di sini ada yang belum tau pustaka ya. Siapa yang belum tau apa itu pustaka? coba tunjuk jari. Bahaya nih kalau belum pada tau.  Nah, sebelum mulai panjang lebar dan jauh dekat, aku mau bilang dulu seperti apa pustaka itu.



(sumber: Google)

Pustaka (red: perpustakaan) adalah suatu tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya untuk dibaca, dipelajari, dan dibicarakan (sumber: KBBI). Kita bisa menemukannya di sekolah, universitas, kantor dan juga ada perpus khusus untuk wilayah daerah.

Tak bisa dipungkiri, jika mendengar kata pustaka yang langsung ada di pikiran adalah buku-buku, tempatnya orang yang pakai kacamata tebal, orang yang culun ataupun orang yang engga gaul (red: kurang update). Ini tahun berapa sih? Kok masih aja berpikir seperti itu. Aku akan menceritakan sedikit tentang sebuah pustaka universitas aku kuliah sekarang, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Semoga saja hasil ceritaku akan merubah pandangan orang yang baca ini yang sebelumnya berpikir jika pustaka adalah tempat yang kuno dan sebagainya menjadi berpikir jika pustaka adalah tempat yang gaul abis. Ini aku dedikasikan untuk para anak muda yang katanya gaul, tapi engga pernah ke pustaka. Kamu belum gaul kalau belum ke pustaka
.
Kami (red: Mahasiswa Unsyiah) menyebutnya Pustaka Unsyiah. Gedung lantai tiga yang berwarna putih ini sungguh berkelas walaupun kita baru melihatnya dari luar bangunan. Pilar-pilar tinggi yang gagah berwarna senada sangat cocok dijadikan tempat foto prewedding. Eh? Maaf salah fokus, kembali ke topik. Pilar-pilar itu semua berjumlah enam buah. Ada tulisan yang menempel di atasnya. PERPUSTAKAAN PROF. DR. H. ABDULLAH ALI, M.SC UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Ya, tu adalah nama asli dari Pustaka Unsyiah. Nama yang diambil dari salah satu nama Rektor Unsyiah.

(sumber: Pribadi)
Ini nih, tampak depannya



(sumber: Pribadi)



(sumber: Pribadi)
Tulisan ini ada di depan.



 
(sumber : Pribadi)
“Knowledge is free at our library.
Just bring your own container”



Kemudian di dalam gedungnya. Bagian dalam gedung inilah yang akan kuceritakan dan menjadikan ini bagian spesialnya, menurutku. Aku sengaja tidak memfotokan apa-apa mengenai bagian dalam gedung, agar kalian semakin penasaran. Tega ya? Kuy (red: ajakan untuk ikut serta) langsung saja:

1.      Buku
Tidak jauh berbeda dengan pustaka pada umumnya. Buku di tempat ini pun beragam. Selain buku kuliah, juga ada novel dan jurnal-jurnal. Sekarang pinjam buku boleh sampai tujuh buah, bukan tiga seperti kemarin. Amazing ‘kan? Untuk meminjam buku hanya perlu memiliki kartu anggota Pustaka Unsyiah.

2.      Mesin pencari
Buku di pustaka tersebar hingga ke lantai tiga. Pasti ribet kalau mau cari satu buku di antara ribuan buku. Nah, ini nih gunanya mesinnya untuk mencari buku yang dimaksud ada di lantai berapa dan rak apa. Kita hanya perlu memasukka kata kunci atau judul buku yang akan dicari dan menekan enter,  lalu hasil pencariannya akan muncul. Mesin ini berupa komputer-komputer yang dikhususkan sebagai mesin pencari dan ada di setiap lantai. Efesien ‘kan?

3.      Mesin Peminjaman Buku
Setelah mendapatkan buku yang dicari, selanjutnya adalah meminjam buku. Kuy ke lantai satu lagi. Mesin ini hanya ada di lantai satu. Bentuknya sama seperti mesin ATM. Sebelum meminjam pastikan ada kartu Pustaka Unsyiah ya, soalnya ada langkah di mana harus scan kartu anggota Pustaka Unsyiah di mesin itu untuk bisa meminjam. Jangka waktu meminjam buku adalah dua minggu untuk setiap buku.

4.      Mesin Mengembalikan Buku
Kemudian mengembalikan buku. Pakai mesin juga untuk balikan buku? Tentu. Mesin ini terletak di sebelah kiri saat pertama kali memasuki perpus setelah lewat meja registrasi. Hanya perlu meletakkan buku yang akan dibalikkan di atas meja yang ada tulisan “Letakkan Buku di Sini” secara otomatis, monitor di sebelahnya akan mendaftarkan buku yang telah dibalikkan, jangan lupa juga untuk ambil struck bukti kembalian buku.

5.      Makanan
Kalau biasanya di mana-mana yang namanya pustaka, engga boleh bawa makanan ke dalamnnya ‘kan?  Nah, di sini beda. Kita boleh bawa makanan ke dalam, namun dibatasi hanya boleh membawa makanan ringan. Kenapa? Agar bau dari makanan engga mengganggu pengunjung pustaka yang lain dan agar udara di dalam ruangan tetap bersih. Jangan pula bawa nasi padang ke dalam pustaka.

6.      AC
Air Conditioner (AC) di pustaka ini selalu nyala, bikin makin betah buat lama-lama di sini.

7.      Wifi
Sama seperti AC yang selalu hidup dan ada di setiap lantai, begitu juga WIFI. Wiih, lumayan cepat kalau sepi.

8.      Libri Cafe
Libri Cafe adalah satu-satunya kafe yang berada di dalam gedung Pustaka Unsyiah.  Berdampingan dengan kantin pustaka, Man Corner. Di dalam pustaka ada kafe? Yup. Letaknya sebelah kanan sebelum tempat registrasi. Desain ruangnya menarik dan begitu artistic, cocok untuk yang hobi selfie. Kalau penasaran mau liat bagaimana kafe ini, datang aja.

9.      Relax and Easy
Apa lagi nih? Relax and Easy adalah suatu program Pustaka Unsyiah yang menjadi wadah bagi mahasiswa, dosen, maupun  lainnya yang ingin unjuk kebolehan diri. Misalnya sulap, band, atau menyanyi solo. Relax and Easy ini diadakan setiap hari rabu pukul 14.30 di lantai satu. Setempat dengan Man Corner dan Libri Cafe. Jadi bisa nonton atraksi sambil ngemil - ngemil.


Seru dan terbukti ‘kan? Pustaka bukan lagi hal yang kuno sekarang. Aku bangga jadi bagian dari Unsyiah. Sekarang engga perlu khawatir kalau mau cari tempat untuk ngerjain tugas kelompok. Pustaka Unsyiah lebih dari cukup untuk membuat nyaman saat mengerjakan tugas, tidak harus pikir dua kali untuk itu. Dulu jika ada yang bilang “kerjain di Pustaka Unsyiah aja kuy?” jawabnya kurang lebih “ jangan terlalu formal, ganti tempat”. Tapi sekarang jika ada yang bilang “kerjain di Pustaka Unsyiah aja kuy?” jawabnya lebih kurang “Kuy lah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar